Pages

Thursday, February 14, 2019

Metode Penyambungan Las

0 comments

Metode Penyambungan Las
Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan panas ini bersumber dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini mencapai 2000 sampai 3000 ΒΊC. Pada temperatur ini daerah yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan. Menurut Duetch Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Las merupakan sambungan setempat dan untuk mendapatkan keadaan lumer atau cair dipergunakan energi panas. Dari keterangan tersebut mengelas adalah menyatukan dua bagian logam atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas
Keuntungan penggunaan las adalah :
a.    Konstruksi sambungan las mudah dilakukan.
b.    Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat.
c.    Bahan lebih hemat.
d.    Konstruksi lebih ringan.
e.    Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis (indah).
Dari pengertian pengelasan secara umum diatas, maka cara pengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :
a.    Las Tekan
1.     Las Resistansi Listrik
2.    Las Tempa
3.    Las Tekan yang lain
b.    Las Cair
1.     Las Gas
2.    Las Cair Busur Listrik
a)    Elektrode tak terumpan (Las TIG/Wolfram)
b)   Las termit
c)    Las terak
d)   Elektrode Terumpan
Ø  Las Busur pelindung Gas (Las MIG, Las CO2)
Ø  Las Busur pelindung Fluks (elektrode terbungkus,
elektrode Inti, elektrode rendam.
Ø  Las Busur tanpa pelindung
3.    Pematrian
a)    Patri keras
b)   Patri lunak

TERIMAKSIH TELAH BERKUNJUNG SEMOGA BERMANFAAT,,,πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€










Wednesday, February 6, 2019

Bearing Seal Dan Gasket


Bearing (Bantalan)
Bantalan gelinding secara luas dikenal dengan nama bearing atau laher adalah suatu bagian atau komponen yang berfungsi untuk  menahan/mendukung suatu poros agar tetap pada kedudukannya. Bearing mempunyai elemen yang berputar dan bagian
yang diam saat bekerja yang terletak
antara poros dan rumah bearing.Ada juga komponen lain yang fungsinya sama tetapi tidak mempunyai elemen yangberputar yang disebut dengan bantalan luncur (bushing)

Bearing peluru atau roller memiliki gesekan yang jauh lebih kecil daripada
bearing luncur


Secara prinsip, berdasarkan tipe elemen yang berputar, bearing dapat
dibedakan menjadi 5 :
  1. Ball bearing (bola) adalah bantalan gelinding yang menggunakan bolabola baja sebagai media gesekan antara komponen yang diam dengan komponen yang bergerak.komponen yang bergerak.               
  2. Cylinder bearing (silinder) adalah bantalan gelinding yang menggunakan silinder-silinder baja sebagai media gesekan antara komponen yang diam dengan komponen yang bergerak.                                            
  3. Barrels bearing (tong) adalah bantalan gelinding yang menggunakan pipa-pipa baja
    sebagai media gesekan antara komponen yang diam
    dengan komponen yang bergerak.                                                    
  4. Taper bearing (kerucut) adalah bantalan gelinding yang menggunakan bola-bola baja sebagai media gesekan antara komponen yang diam dengan komponen yang bergerak.
  5. Needle bearing (jarum) adalah bantalan gelinding yang menggunakan bola-bola baja
    sebagai media gesekan antara komponen yang diam dengan komponen yang bergerak.