Pages

Thursday, January 15, 2015

foto cowok cakep

0 comments

PENYEBAB KERUSAKAN BEARING PADA TRANSMISI

0 comments
4.1  Keausan
Bearing digunakan  untuk menahan / menyangga komponen-komponen yang bergerak. Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat, maka akan menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction). Gesekan yang terus menerus akan menyebabkan panas yang makin lama semakin meningkat dan menyebabkan keausan pada komponen tersebut.
Keausan umumnya didefinisikan sebagai kehilangan material secara progresif atau pemindahan sejumlah material dari suatu permukaan sebagai suatu hasil pergerakan relatif antara permukaan tersebut dan permukaan lainnya.Keausan pada material berhubungan erat dengan gesekan (friction) dan pelumasan (lubrication).
      Keausan pada bearing adalah hilangnya sebagian material dari bearing tersebut disebabkan oleh gesekan(friction).Keausan pada bearing tersebut bukanlah sifat dari material,melainkan respons material terhadap sistem luar atau dengan kata lain terjadi kontak antar permukaan pada bearing.
      Keausan pada bearing terjadi karena putaran yang ditimbulkan oleh gear secara terus menerus sehingga bearing akan mengalami gesekan dan menyebabkan hilangnya sebagian material pada bearing tersebut.Ada beberapa macam jenis keausan yaitu
1.      Keausan adhesive: terjadi bila kontak permukaan dari dua material atau lebih mengakibatkan adanya perlekatan satu sama lain dan pada akhirnya terjadi pelepasan/pengoyakan salah satu material.
2.      Keausan abrasif: terjadi bila suatu partikel keras (asperity) dari material tertentu meluncur pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan material yang lebih lunak.
3.      Keausan lelah: merupakan mekanisme yang relatif berbeda dibandingkan dua mekanisme sebelumnya, yaitu dalam hal interaksi permukaan. Baik keausan adhesive maupun abrasif melibatkan hanya satu interaksi sementara pada keausan lelah dibutuhkan interaksi multi. Permukaan yang mengalami beban berulang akan mengarah pada pembentukan retak-retak mikro. Retak-retak tersebut pada akhirnya menyatu dan menghasilkan pengelupasan material. Tingkat keausan sangat tergantung pada tingkat pembebanan.
4.      Keausan Oksidasi ( keausan korosif) : Pada prinsipnya mekanisme ini dimulai dengan adanya perubahan kimiawi material di bagian permukaan oleh faktor lingkungan. Kontak dengan lingkungan ini akan menghasilkan pembentukan lapisan pada permukaan dengan sifat yang berbeda dengan material induk. Sebagai konsekuensinya, material pada lapisan permukaan akan mengalami keausan yang berbeda Hal ini selanjutnya mengarah kepada perpatahan interface antara lapisan permukaan dan material induk dan akhirnya seluruh lapisan permukaan itu akan tercabut.

4.2  Kurangnya Pelumas Pada Transmisi
Sistem pelumasan antara dua permukaan yang bergerak relatif melibatkan behavior partikel pelumas antara kedua permukaan, tipe pelumas, jenis pelumasan, dan metoda aplikasi pelumas. Pelumas memiliki beberapa fungsi utama yaitu :
1.      Pelumas (Lubricant)
Salah satu fungsi minyak pelumas adalah untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mencegah keausan akibat dua benda yang bergesekan.Minyak pelumas membentuk Oil film di dalam dua benda yang bergerak sehingga dapat mencegah gesekan/kontak langsung diantara dua benda yang bergesekan tersebut.
http://4.bp.blogspot.com/-sepH30-BKOs/TwVSsfVQLjI/AAAAAAAAAys/BWa0UUh2HSE/s320/Minyak+pelumas+sebagai+pelumas.JPG
Minyak Pelumas sebagai Pelumas

http://2.bp.blogspot.com/-dhWPMsIyfk8/TwVTtxmgigI/AAAAAAAAAy4/dOmVKhQNaHU/s320/Oil+film.JPG

2.      Pendingin(Cooling)
Minyak pelumas mengalir di sekeliling komponen yang bergerak, sehingga panas yang timbul dari gesekan dua benda tersebut akan terbawa/merambat secara konveksi ke minyak pelumas, sehingga minyak pelumas pada kondisi seperti ini berfungsi sebagai pendingin mesin.
http://1.bp.blogspot.com/-QuzULiEerWs/TwVWRgJs5VI/AAAAAAAAAzE/2G0i-dbHSAg/s320/Minyak+pelumas+sebagai+pendingin.JPG
Minyak Pelumas sebagai Pendingin

3.      Pembersih (Cleaning)
Kotoran atau bram-bram yang timbul akibat gesekan, akan terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan mengendap di bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet pada dasar carter. Kotoran atau bram yang ikut aliran minyak pelumas akan di saring di filter oli agar tidak terbawa dan terdistribusi kebagian-bagian mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan/ mengganggu kinerja mesin.
http://3.bp.blogspot.com/-ngs5tQIm-Hk/TwVXe0gx-PI/AAAAAAAAAzQ/q874oZ2VWP0/s320/Minyak+pelumas+sebagai+pembersih.JPG
                    Minyak Pelumas sebagai Pembersih

4.      Perapat (Sealing)
Minyak pelumas yang terbentuk di bagian-bagian yang presisi dari mesin kendaraan berfungsi sebagai perapat, yaitu mencegah terjadinya kebocoran gas (blow by gas) misal antara piston dan dinding silinder.
http://2.bp.blogspot.com/-7s2jsOWzQC0/TwVX3MAs2pI/AAAAAAAAAzc/hACAorpHdTI/s320/Minyak+pelumas+sebagai+perapat.JPG
Minyak Pelumas sebagai Perapat

Pelumas adalah substansi atau material yang dapat menurunkan gesekan dan keausan serta memberikan “smooth running” dan umur yang memuaskan untuk suatu elemen mesin. Pelumas dapat berwujud gas, cair maupun padat. Semua jenis pelumas ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pelumas alam dan pelumas buatan (sintetic). Dalam aplikasinya, pelumas cair adalah jenis pelumas yang paling banyak digunakan.