BAB
1 PROSES PEMBUATAN LOGAM
1.1. PENDAHULUAN
Proses
Teknologi Mekanik merupakan suatu proses pembuatan suatu benda dari bahan baku
sampai barang jadi atau setengah jadi, dan dengan atau tanpa proses tambahan.
Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal logam sebagai pembuat
alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya, maka manusia kemudian
berusaha untuk mengembangkan cara pembuatan alat-alat tersebut. Pengecoran
logam merupakan proses pembuatan yang pertama kali dikenal manusia, yang
kemudian disusul dengan proses-proses pembuatan, pemotongan dan lain-lain
proses yang hingga kini berkembang menjadi lebih komplek dengan berbagai
variasi.
Satu
macam barang atau lebih populer disebut produk dapat dibuat dengan berbagai
macam cara, yang pemilihannya tergantung pada jumlah, kwalitas dan
faktor-faktor lainnya seperti fasilitas produksi, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah adanya keseragaman dari produk yang dihaslikan
(standarisasi).
Jumlah
produk akan mempengaruhi dalam penentuan / pemilihan proses pembuatan sebelum
produksi dijalankan, dalam usaha untuk memperoleh hasil yang paling ekonomis.
Untuk ini diperlukan penguasaan pengetahuan teknologi pembuatan bagi pe1aksana
produksi.
Kwalitas
produk ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut. Sudah barang tentu produk
yang akan dibuat ini kwalitas yang dituntut harus mempertimbangkan kemampuan
dari fasilitas produksi yang tersedia. Dengan demikian akan di dapat
keseimbangan antara perencana dan pembuat, yaitu fasilitas produksi yang ada mampu
membuat produk dengan kwalitas yang sesuai dengan fungsi komponen yang
bersangkutan.
Penyeragaman
(standarisasi) produk, terutama produk yang merupakan komponen atau elemen umum
suatu mesin, merupakan faktor yang penting sekali untuk menjamin sifat mampu
tukar (interchangeable) dari komponen yang bersangkutan. Penyeragaman ini
meliputi geometri (ukuran dan bentuk), fisik dan material, yang sudah
dinyatakan dalam bentuk lembaran standar. Jadi jumlah dan dalam batas-batas
tertentu perencanaan dasar dari produk menentukan pemilihan proses, yang pada
gilirannya akan menentukan ongkos produksi yang paling ekonomis. Untuk dapat
mencapai produksi ekonomis yang sesuai dengan pemilihan proses tadi diperlukan
pengetahuan yang luas serta pengalaman yang cukup didalam produksi, dan dengan
pendalaman dalam ilmu-ilmu yang berdekatan seperti ilmu logam dan pengetahuan
material, manajemen, perencanaan dan pengontrolan produksi, kontrol kwalitas dan lain-lain.
1.2. MACAM
PROSES PEMBUATAN
Dasar
dari Teknologl Mekanik adalah penyelesaian proses logam dan non logam dari
bentuk bijih besi (raw material) menjadi barang yang dapat digunakan. Hampir
semua logam dibuat mula-mula dalam bentuk balok "ingot" (ingot
casting) hasil proses pemurnian logam dari bijihnya, yang kemudian merupakan
bahan baku untuk proses selanjutnya. Proses ini menyangkut penyelesaian suatu
bahan yang mula-mula dicetak dalam suatu cetakan kemudian dengan proses lain
dibentuk, dipotong, dihaluskan, disambung atau dirubah sifat phisisnya menjadi
produk yang dikehendaki.
Pada
dasarnya, proses pembuatan benda kerja logam dapat dikelompokkan menjadi :
1.
Proses pengecoran.
2.
Proses pembentukan.
3.
Proses pemotongan.
4.
Proses penyambungan atau penyatuan.
5.
Proses perlakuan phisis.
6.
Proses penyelesaian atau pengerjaan akhir.
1.2.1.Proses
Pengecoran.
Proses
pengecoran adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya merubah bentuk
logam dengan cara mencairkan logam, kemudian dimasukkan kedalam suatu cetakan
dengan dtuang atau ditekan. Di dalam cetakan ini logam cair akan membeku dan
menyusut.
Gambar 1. Proses pengecoran dengan dituang
(casting) dan dicetak (molding)
Produk
hasil pengecoran dapat langsung dipakai sebagai produk akhir, akan tetapi
kebanyakan masih memerlukan proses lanjut seperti proses pemotongan,
penyambungan, perlakuan phisis atau proses penyelesaian lainnya.
Didasarkan
atas jenis bahan pola/model, bahan cetakan dan cara penuangannya, maka proses
pengecoran dapat dibedakan :
1.
Proses pengecoran dengan pasir
sebagai bahan cetakan (Sand Casting).
2.
Proses pengecoran
sentrifugal (Centrifugal Casting).
3.
Proses pengecoran dengan
cetakan permanen (Permanent Mold Casting).
4.
Proses pengecoran
cetak-tekan (Die Casting)
5.
Proses perngecoran dengan
pola hilang (Investment Casting).
6.
Cara lain yang tidak
termasuk diatas.
1.2.2. Proses
Pembentukan
Proses
pembentukan logam adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya dilakukan
dengan memberikan gaya luar (menekan, memadatkan menarik dsb.) hingga berubah bentuk secara
plastis. Bahan logam sebelumnya dapat dipanaskan terlebih dahulu sampai
mencapai batas tertentu atau logam tetap dingin dalam arti dibawah
batas
temperatur tertentu tsb. Kondisi pertama disebut proses pengerjaan panas (Hot
Working Process), sedang yang terakhir disebut proses pengerjaan dingin (Cold
Working Process).
Proses
pembentukan ini memerlukan mesin-mesin dari jenis ringan sampai berat,
menghasilkan kekuatan tambahan, cocok untuk produksi banyak, tetapi ketelitian
bentuk serta ukuran sulit didapat kecuali dengan teknologi khusus. Dalam proses
pembentukan logam dikenal berbagai proses seperti :
1.
Pengerolan (Rolling)
2.
Tempa (Forging)
3.
Proses tarik (Drawing)
4.
Ekstrusi (Extrusion)
5.
Proses putar tekan
(Spinning)
6.
Proses potong (Piercing)
dan lain lain.
1.2.3. Proses
Pemotongan.
Proses
pemotongan logam adalah proses pembuatan yang menggunakan mesin-mesin perkakas
potong untuk mendapatkan bentuk yang digunakan dengan membuang sebagian
material, sedang perkakas
potongnya
dibuat dari bahan yang lebih keras dari pada logam yang dipotong.
Contoh
mesin : perkakas ini antara lain mesin bubut, mesin sekrap, mesin drill, mesin
freis dan lain-lain, sedang perkakas potongnya antara lain dari jenis HSS,
karbida dll.
Proses
pemotongan ini dapat merupakan proses penyelesaian dari suatu produk dan dapat
juga merupakan. proses yang masih memerlukan proses pengerjaan lainnya.
Gambar 2. Berbagai proses pembentukan logam
Gambar
3. Berbagai proses pemotongan logam
Dalam
proses pemotongan logam dikenal beberapa proses pemotongan seperti :
1.
Proses Sekrap (Shaping, Planing)
2.
Proses Bubut (Turning) .
3.
Proses Gurdi (Drilling)
4.
Proses Freis (Milling)
5.
Proses Gerinda (Grinding), dll.
Disamping
proses pemotongan diatas yang disebut sebagai proses pemotongan konvensionil,
dibawah ini merupakan proses pemotongan yang berbeda dengan proses-proses di
atas yang disebut sebagai proses pemotongan non konvensionil, antara lain:
1.
Proses pemotongan abrasi
(Ultra Sonic Machining)
2.
Proses pemotongan secara
reaksi kimia (Chemical Machining)
3.
Proses pemotongan secara
erosi kimia-elektris (Electro Chemical Machining)
4.
Proses pewotongan secara
erosi loncatan listrik (Electro Discharge Machining), dll.
Kelompok
proses terakhir ini mempunyai keuntungan, yaitu dapat memotong logam-logam yang
sangat keras yang tidak dapat dipotong secara konvensionil.
Kelemahannya
adalah ongkos produksi terutama menyangkut mesinnya, bila diukur dari kecepatan
logam terpotong persatuan waktu, sangat tinggi.
1.2.4. Proses
Penyambungan
Proses
ini sering diartikan pengelasan, tetapi sebenarnya pengelasan tersebut
merupakan bagian dari proses penyambungan. Pada dasarnya proses ini dapat
dilakukan tanpa atau dengan mencairkan logam yang disambung, dengan atau tanpa
logam pengisi, dengan atau tanpa tekanan dan dengan perekat atau adhesive.
Contoh
proses ini antara lain : pengelasan, solder, pengelingan dan lain-lain.
Proses
penyambungan ini dapat dilakukan apabila komponen yang akan disambung sudah
melalui tahapan-tahapan proses yang disyaratkan, misalnya : pembersihan,
persiapan pada ujung yang akan disambung ataupun proses pengerjaan mesin
lainnya.
Gambar 4. Cara penyambungan, (a) dengan
pengelasan busur berikutnya(b). keling.
1.2.5. Proses
perlakuan phisis
Proses
perlakuan phisis adalah proses pengerjaan dengan jalan merubah sifat-sifat
phisis dari logam tanpa adanya perubahan bentuk fisik, seperti : proses
perlakuan panas (Heat Treatment), benturan peluru (Shot Peening) dan lain-lain.
1.2.6.
Proses penyelesaian.
Proses
ini digunakan untuk memberikan kondisi permukaan tertentu dari benda jadi
(produk), sehingga terjadi perubahan dimensi yang sangat kecil. Secara
keseluruhan, bentuk dan ukuran boleh dikata tidak mengalami perubahan yang
berarti. Kondisi permukaan tertentu yang dimaksud adalah antara lain bewarna
mengkilat, pemeliharaan-pencegahan dari perubahan unsur serta bentuk permukaan,
melalui proses pengecatan, proses anoda, pelaplsan permukaan dengan unsur
tertentu dan lain-lain.
Dari
uraian diatas, maka secara skematis proses pembuatan logam (manufacturing)
dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 di halaman berikut.
Gambar 5. Skematis proses pembuatan
1 comments:
Informasi bagus di sini, saya ingin berbagi dengan Anda semua pengalaman saya mencoba mendapatkan pinjaman untuk memperluas Bisnis Pakaian saya di Malaysia. Sangat sulit pada bisnis saya turun karena penyakit kecil saya waktu singkat maka ketika saya sembuh saya membutuhkan dana untuk mengaturnya lagi bagi saya untuk memulai jadi saya bertemu Mr Benjamin seorang petugas konsultan pinjaman di Le_Meridian Funding Service. Dia bertanya saya tentang proyek bisnis saya dan saya katakan kepadanya saya sudah memiliki One dan saya hanya perlu pinjaman 200.000,00 USD dia memberi saya formulir untuk diisi dan saya juga dia bertanya kepada saya tentang ID Valid saya dalam beberapa hari. Mereka melakukan transfer dan pinjaman saya diberikan . Saya benar-benar ingin menghargai upaya di sana juga mencoba untuk memberikan ini kepada siapa pun yang mencari pinjaman bisnis atau masalah keuangan lainnya untuk Menghubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di Email: lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. Ia juga tersedia di WhatsApp Contact: +1 -9893943740.
Post a Comment